NATUNA, GURINDAM.TV — Penagi adalah sebuah perkampungan unik yang berada di atas Laut Natuna, Kepulauan Riau. Pada masa lalu, Kampung Penagi merupakan kampung pelabuhan yang amat ramai. Begini sudut-sudutnya!
Kampung Penagi dulunya merupakan pusat ekonomi masyarakat di Kabupaten Natuna sebelum masa reformasi dan masih dalam wilayah Kabupaten Kepulauan Riau, seiring dengan terbentuknya Kabupaten Natuna tahun 1999 dengan ibukota Ranai, perlahan tapi pasti terjadi pergeseran pusat ekonomi ke Ranai sebagai ibukota Kabupaten Natuna.
Jauh sebelum kemerdekaan RI, Pelabuhan Penagi merupakan pintu masuk ke pulau Bunguran dan kapal-kapal dagang yang melintas Laut China Selatan, akan singgah ke Penagi sebelum menlanjutkan perjalanan ke kawasan lain.
Saking sibuknya aktivitas bongkar muat dan labuh jangkar di pelabuhan ini dari kapal-kapal dagang dan penumpang, menjadikan desa nelayan ini sebagai pusat dagang di perairan Laut Natuna Utara.
Hal menarik adalah, letak bangunan surau tempat ibadah umat muslim dengan klenteng tempat ibadah umat konghucu berdampingan hanya berjarak 2 meter.
Pak Sengtong (70) Pengurus kelenteng Putchi di Penagi Kerlurahan Bandarsyah Kecamatan Bunguran Timur Kab Natuna Senin, (28/1/2019).
Bukan saja letak tempat ibadah mereka menandakan simbul kerukunan antar umat beragama, kebersamaan juga mereka terapkan dalam kehidupan sehari-hari sebagai masyarakat.
Pak Muslimin Pengurus Mushola Surau Al- Mukarramah juga mengatakan, Jelang tahun baru Imlek 5 Februari mendatang, warga umat Konghucu laksanakan gotong-royong bersihkan klenteng, pekan lalu.
Mengejutkan, tanpa adanya komando sebagian umat muslim yang berada di Penagi ikut turut serta gotong royong membantu membersihkan area klenteng.
“kita saling bahu membahu kerja sama membersihakan perkarangan Kelenteng,”sebutnya. ( Rky )