JAWA TIMUR, GURINDAM. TV — Purnomo, pengelola Yayasan Berkas Bersinar Abadi di Lamongan, Jawa Timur, membuka sesi konsultasi bagi calon anggota legislatif (caleg) yang gagal dalam gelaran Pemilu 2024. Yayasan yang dimiliki Purnomo itu memang berfokus merawat orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).
Purnomo bercerita, sejak dirinya membuka sesi konsultasi seusai dimulainya penghitungan suara Pemilu 2024, sudah ada tiga caleg tingkat DPRD kabupaten/kota yang menyambangi kediamannya. Sesi konsultasi ditangani langsung oleh Purnomo.
“Jadi layanan ini saya buka setelah penghitungan suara (dimulai) kemarin. Yang sudah datang ke rumah saya ada tiga orang (caleg). Seluruhnya caleg DPRD kota/kabupaten,” kata Purnomo saat dihubungi, Sabtu (24/2/2024).
Purnomo menyebut ketiga caleg tiba di rumahnya dalam kondisi depresi serta kebingungan. Bahkan salah satu caleg asal Pacitan mengaku berutang Rp 1 miliar untuk modal mengikuti Pemilu 2024.
“Yang paling parah dari Pacitan. Dulu dia anggota Dewan, tetapi nyalon lagi nggak jadi. Kasihannya, suaminya tahu dia habis Rp 650 juta, setelah saya tanya, ‘Bu, njenengan ini coba jujur, habisnya berapa’, ternyata totalnya Rp 1 miliar lebih,” ucap Purnomo.
Caleg wanita ini bahkan menjadikan rumahnya sebagai jaminan pinjaman Rp 1 M melalui temannya. Sambil menangis, caleg wanita ini mengaku tak berani pulang ke rumahnya karena berusaha mencari pinjaman sana-sini.
“Sertifikat rumahnya dipinjamkan di bank atas nama temannya. Sama temannya, sesuai kesepakatan, langsung dibalik nama. Jadi, setelah kemarin dihitung kelihatannya kalah, setelah perhitungan sampai sekarang si caleg ini nggak pulang. Dia mencari pinjaman duit karena tidak bisa tidur di rumah,” tuturnya.
Purnomo menjelaskan kondisi depresi juga dirasakan oleh keluarga si caleg, mulai suami hingga anak-anaknya. Sambil menenangkan caleg tersebut, Purnomo meminta untuk mengikhlaskan semuanya supaya kondisinya tak semakin parah.
“Depresi, nangis-nangis ada suami sama anaknya. dia cuma nanya, ‘Pak, nanti istri saya kayak apa, Pak’. Saya bilang, ‘Ya harus dirawat, Pak’. Sambil bingung nggak berani pulang,” ungkapnya.
“Saran saya bilang begini, ‘rezeki nggak ada yang tahu, siapa tahu sekarang belum berhasil, tahun depan berhasil’. Terus saya ajak begini ‘kalau njenengan memaksakan untuk melakukan hal, contoh berontak, njenengan akan depresi. Jadi saran saya, terpaksa rumahnya disita orang,” sambungnya.
Selain oleh caleg Pacitan, Purnomo disambangi oleh dua caleg asal Gresik dan Nganjuk. Meskipun tak separah caleg Pacitan, keduanya pun datang dalam kondisi depresi lantaran telah menghabiskan uang banyak dengan harapan mendapatkan kursi legislatif.
“Jadi kemarin ada tiga caleg gagal, tapi mereka semua nggak di rumah saya, mereka cuma datang, konsultasi dan nanya-nanya. Saya lihatkan di belakang ada orang tuh, kalau njenengan depresi, sampeyan kayak mereka lho,” ucap Purnomo sambil menunjukkan kondisi ODGJ yang dirawatnya. ( Aul/ dtc )
No comment