JAKARTA, GURINDAM.TV — Open house Idul Fitri 1445 H yang digelar Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan, Jakarta, sempat ricuh. Istana mengeluarkan pernyataan terkait kericuhan pada hari Lebaran itu.
Open house yang digelar pada Rabu (10/4/2024) itu, ricuh saat antrean masuk. Warga berebut untuk masuk menghadiri jamuan umum Presiden Jokowi. Sejumlah warga terlihat bergerombol masuk ke Kompleks Kemensetneg, akses masuk utama warga menuju lokasi open house.
Mereka tampak masuk dengan terburu-buru hingga berlari, bahkan diketahui bahwa rombongan terakhir yang masuk ini tak melewati skrining dan pintu detector sebab sebagian dari mereka tampak masih membawa tas hingga ponsel. Padahal rombongan warga yang masuk sebelumnya wajib menitipkan barang bawaannya dan tak diperkenankan membawa apa pun ke lokasi open house.
Kepala Biro Protokol Sekretariat Presiden, Yusuf Permana mengungkap kericuhan warga terjadi di tenda pengambilan sembako dalam acara open house Presiden Jokowi kemarin. Begini kronologinya.
Yusuf menjelaskan kronologi kericuhan tersebut. Ia menyebut kalau istana menyiapkan 3 ribu paket sembako untuk masyarakat terpilih yang datang ke open house Jokowi.
“Istana menyiapkan sebanyak 3.300 paket sembako. Diberikan secara selektif kepada masyarakat yang dinilai sangat membutuhkan,” kata Yusuf kepada wartawan, Kamis (11/4/2024).
Yusuf mengatakan masyarakat terpilih itu baru bisa ambil sembako setelah halal bihalal dengan Jokowi. Yusuf menekankan sembako hanya dibagikan ke masyarakat kurang mampu. Menurutnya, tidak semua masyarakat yang hadir di open house kurang mampu.
“Mekanismenya adalah setelah masyarakat halal bihalal dengan Bapak Presiden dan Ibu Negara, disiapkan pintu keluar melalui pintu samping Istana Negara ke arah Setneg (Gedung Utama), kemudian akan melewati tenda sembak. Warga yang dipandang membutuhkan akan langsung diberikan sembako. Jadi tidak semua masyarakat diberikan karena banyak juga masyarakat mampu yang ikut open house,” ujarnya.
Yusuf kericuhan terjadi karena masyarakat berebut sembako. Keributan antara masyarakat yang sudah selesai halal bihalal dengan masyarakat yang baru masuk atau belum halal bihalal.
“Kejadian kemarin masyarakat berebut sembako, antara masyarakat yang telah selesai halal bihalal dengan masyarakat yang baru masuk, mereka mencoba masuk melalui pintu keluarnya masyarakat,” kata Yusuf.
“Masyarakat yang sangat banyak tersebut berebut sembako dan makanan di tenda sembako padahal belum halal bi halal,” ujarnya.
Yusuf mengatakan dari keributan itu ada 3 warga yang dibawa ke rumah sakit. Ia memastikan Istana bertanggung jawab atas pengobatan tersebut.
“Untuk masyarakat yang dilarikan ke RS akan diberikan bantuan pengobatan dan sembako. Ada 3 orang (dibawa ke rumah sakit), dan 1 orang di antaranya itu, pelipisnya terluka,” ujarnya. (dtc/ Red )
No comment