BATAM, GURINDAM.TV — Pemuda Katolik Derah provinsi Kepulauan Riau menggelar dekkarasi dan sosialisasi Pemilu Damai tahun 2019 di taman Hiburan wellcom To Batam, Minggu (7/4/2019)
Kegiatan yang dilaksanakan secara internal organisasi, terkhusus para pengurs provinsi dan pemgurus Cabang Pemuda Katolik, kabupaten Kota se Kepri itu, bertujuan untuk memberi pemahaman kepada selurh anggota Pemuda Katolik dan masyarakat Kepri umumnya agar proses dan pelaksanan pemilu yang tinggal 10 hari lagi bisa berjalan sesuai harapan yakni damai dan berkualitas.
“Kegiatan tersebut kami ingin memberi pesan moral ke seluruh kader Pemuda Katolik dan Masyarakat Kepri bahwa moral dan anilai-nilai kehidupan berbangsa yang baik, harus di jaga di pemilu taggal 17 April mendatang, dan harus berjalan sukses, berkualitas sebagaimana harapan semua orang.
Pesan ini tidak hanya dikamoanyekan penyelenggara pemilu tetapi Pemuda Katolik sebagai bagian dari aset daerah dan irganisasi kader harus ikut mensosialisasikan dan memberikan pemahaman, minimal di internal organisasi, “Ujar Litbang Pemuda Katolik Provinsi Kepri, Ipong Diaz Vera melalui press reealase kepada Gurindam.TV
Ipong menjelaskan, dekkarasi dan sosialisasi tersebut adalah arahan dan gagasan organisasi yang disampaikan Ketua Pemuda Katolik Provinsi Kepri, Johanes Sitohang dn Jajaran Pengurus di Daerah baik provinsi maupun kabupaten kota se Kepri.
Ipong mengaku kegiatan sifatnya sederhana dan internal, melibatkan 17 pengurus inti Pemuda Katolik provinsi Kepri dan cabang itu di mulai dgn lagu indonesia, pembacaan naskah deklarasi dan sosialisasi pemilu damai, dan rapat konsoliasi.
“Kegiatan hanya berlangsung singakt. Usai kegiatan dilakukan rapat koordinasi di bawah pimpinan Ketua Komda terkait distribusi informasi sosilisasi yang disebarkan melalu spanduk Oemulu Damai. Spanduk-spanduk akan dipasang oleh kader pemuda katolik di semua daerah dengan titik fokus tertentu, sebagai bentuk sosialisasi yg tepat. Selain itu isu spanduk dan pesan pemilu damai kuga melalui media sosial lainya,” ujar Ipong.
Ada pun isi Deklrasi dan Sosialisasi Pemuli Damai di maksud yakni, .
Pertama, jangan Golput.
Sekiranya masyarakat Kepulauan Riau dapat menggunakan hak politik melalui
pemilu tanggal 17 April 2019 dengan sebebas-bebasnya tanpa ada tekanan pihak
manapun.
Kedua. Menolak politik uang.
Masyarakat provinsi Kepulauan Riau harus secara sadar, cerdas, berintegritas
menolak segala bentuk politik uang dan suap guna mendapatkan pemimpin yang baik
sekaligus memegang teguh amanah pelayanan masyarakat,
Ketiga, Melawan politisasi SARA
Masyarakat provinsi Kepulauan Riau harus berani dan tegas menolak praktik
politisasi SARA dalam kompetisi politik di Indonesia, baik Pilpres dan Pileg. Sebagai
perwujudan kecintaan kepada negara Indonesia yang meyakini Pancasila, UUD NRI
1945, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI.
Keempat, Kecerdasan menilai kemampuan kandidat
Masyarakat hendaknya memiliki informasi yang cukup terkait kandidat yang akan
dipillih dan partai politiknya yang memiliki integritas dan rekam jejak menjaga
Pancasila, UUD NRI 1945, Bhinneka Tunggal Ika serta NKRI, berani menolak segala
bentuk radikalisme dan intoleransi serta kandidat yang dapat memperjuangkan
kepentingan umum (Bonum Commune). Kecerdasan lain adalah mempelajari visi misi
dan program kerja para politisi dan pengetahuan calon pemimpin.
Kelima, Melawan Isu Bohong (Hoaks) dan Ujaran Kebencian
Masyarakat provinsi Kepulauan Riau dihimbau untuk tidak mudah terpengaruh dan
percaya atas setiap hoaks dan ujaran kebencian yang diterima melalui pesan verbal,
tulisan, dan media social. Sebaliknya menolak untuk tidak menyebarkan informasi
bohong dan atau ujaran kebencian.
Selain lima butir deklarasi pemuda katolik juga nanti akan menyebarkan beberapa spanduk di setiap titik daerah sebagai bentuk sosialisasi. Pemuda Katolik juga mengapresiasi kerja keras penyelenggara pemilu baik KPU, BAWASLU, Polri dan TNI yang bekerja keras meproses seluruh rangkaian persiapan pemilu secara baik dan benar sebagaimana harapan semua elemen masyarakat di Indonesia. ( Hen/ Pit )