NTT, GURINDAM.TV — Pantai pink beach di Nusa Tenggara Timur, terpilih menjadi 20 pantai terbaik di dunia versi Lonely Planet. Menparekraf Sandiaga Uno akui pernah sambangi dan bikin merinding.
Lonely Planet menerbitkan daftar yang dirilis pada Selasa (30/1/2024), yang memasukkan pantai eksotis tersebut sebagai urutan ke-14 dalam daftar pantai terbaik dunia. Hal itu karena keunikan Pink Beach yang memiliki pantai berwarna merah muda.
“Hanya sedikit pantai di dunia yang punya pasir kemerahan macam permen kapas seperti Pink Beach yang berlokasi di dalam Taman Nasional Komodo,” tulis para editor Lonely Planet.
Adapun warna khas pantai ini berasal dari organ karang pipa merah di dalam laut yang terurai di lepas pantai selama ratusan tahun dan ini yang menjadi panoramanya menakjubkan.
“Warna khas pantai ini berasal dari organ karang pipa merah di dalam laut yang telah terurai di lepas pantai selama ratusan tahun dan bercampur dengan butiran pasir putih halus sehingga menghasilkan garis pantai berwarna merah muda yang lembut,” kata Lonely Planet.
Mendengar kabar bahagia tersebut, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno, menyebut senang. Ia mengaku sempat berkunjung dan takjub dengan panoramanya bahkan sampai membuatnya merinding.
“Senang banget dan kalau menurut saya. Saat saya pertama kali akhir 90-an awal 2000-an berenang di Pink Beach, saya masih merinding lihat gambar yang sekeren itu,” imbuhnya dalam temu wartawan di Gedung Kemenparekraf, Senin (5/2/2024).
Selain itu, ia menyebut Pink Beach bisa dimasukkan menjadi bucket list untuk berwisata.
“Dan menurut saya itu bucket list sih bagi setiap wisatawan bagi yang suka wisata,” ucapnya.
Adapun Pink Beach masuk ke kawasan Labuan Bajo. Kendati memiliki panorama yang indah, tetapi secara umum Sandiaga menyebut belum ada gejala over tourism di kawasan ini.
“Per-hari ini jatuhnya kita under tourism di Labuan Bajo, karena dari segi kunjungan di awal tahun ini masih low season. Tapi kita harus punya kiat agar itu nggak numpuk di high season,” ujarnya.
Kendati demikian, ia juga mengaku penting punya kiat agar wisatawan yang datang tidak menumpuk di high season saja.
“Tapi kita harus punya kiat agar itu nggak numpuk di high season. Jadi kegiatan mice, event, maupun kegiatan-kegiatan sport tourism bisa memberikan kesempatan kepada destinasi Labuan Bajo-Flores ini dengan Dirut barunya Pak Frans untuk memastikan kunjungan wisatawan (tidak) terpusat di high season tapi juga di low season,” ucapnya. ( dtc/ Pit )
No comment