Driver Online di Batam Desak Tegaknya Aturan Tarif Resmi di Perayaan Ulang Tahun Keduanya di Pantai Mutiara


BATAM, GURINDAM. TV — Di tengah suasana penuh kebersamaan dan semangat solidaritas, komunitas pengemudi transportasi online Respect merayakan ulang tahun keduanya di Pantai Mutiara, Batam, Selasa (22/7/2025). Acara yang diwarnai dengan konvoi, potong kue, makan bersama, dan hiburan karaoke ini bukan sekadar seremoni — melainkan juga momentum untuk menyuarakan keresahan dan tuntutan nyata terhadap ketidakadilan yang dirasakan para pengemudi daring di Batam.

Ketua Respect, Erwin, dalam sambutannya mengungkapkan rasa terima kasih kepada seluruh anggota yang tetap solid dan aktif selama dua tahun perjalanan komunitas ini. Namun, ia juga tak menutupi kekecewaannya terhadap aplikator transportasi daring yang hingga kini dinilai mengabaikan regulasi tarif resmi yang telah ditetapkan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau.

“Tarif yang diberlakukan aplikator saat ini masih mengacu pada harga BBM lama, yakni Rp6.500 per liter. Padahal, SK Gubernur tentang penyesuaian tarif telah diterbitkan sejak September 2024. Ini jelas merugikan kami sebagai pengemudi,” ujar Erwin tegas.

Tak hanya menyoroti aplikator, Erwin juga menilai pemerintah daerah belum menunjukkan sikap tegas dalam mengawasi dan menindak pelanggaran tersebut.

“Sudah delapan bulan lebih sejak SK dikeluarkan, tapi belum ada tindakan konkret. Pemerintah terkesan membiarkan aplikator melanggar aturan. Ini bukan hanya pembangkangan, tapi juga bentuk pelecehan terhadap otoritas daerah,” ucapnya.

Kritik tersebut mendapat dukungan dari Ketua Umum Aliansi Driver Online Batam (ADOB), Djafri Rajab, yang turut hadir dalam perayaan tersebut. Ia menyebut Respect sebagai contoh komunitas yang tidak hanya kompak dalam solidaritas, tapi juga berani menyuarakan isu penting bagi keberlangsungan hidup pengemudi daring.

“Gerakan komunitas seperti ini harus terus kita dukung. Ini bukan sekadar soal tarif, tapi soal perlindungan dan keadilan bagi para pekerja sektor informal digital,” ujar Djafri.

Acara tersebut juga dihadiri oleh berbagai komunitas driver online lainnya seperti Unity Family, Komando, dan Street Ghost, yang turut memperkuat solidaritas antar pengemudi lintas platform.

Dua tahun Respect adalah dua tahun perjuangan — dan menurut para anggotanya, jalan masih panjang. Komunitas ini berjanji akan terus mengawal penegakan aturan dan memperjuangkan hak-hak pengemudi daring, agar mereka tak lagi terpinggirkan oleh sistem yang memihak korporasi besar.(* )

No comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *