LAMPUNG, GURINDAM.TV — Kapolda Lampung, Irjen Pol Helmy Santika mengungkap lokasi perjudian sabung ayam di Way Kanan, Lampung, yang diduga milik anggota TNI. Tempat ini menjadi lokasi gugurnya tiga anggota Polri.
Helmy mengatakan, tempat perjudian sabung ayam tersebut jauh dari Kabupaten Way Kanan. Jarak tempuhnya sekitar 3 hingga 4 jam pada siang hari.
“Waktu tempuh dari kota kabupaten Way Kanan ke lokasi itu hampir 3-4 jam siang hari. Malam hari tidak ada lampu. Kondisinya seperti itu,” kata Helmy saat konferensi pers, Rabu (19/3).
Dia menyebut, lokasi itu sangat terpencil. Berada di tengah perkebunan karet dan jauh dari keramaian. Hanya ada satu rumah pada lokasi itu yakni tempat sabung ayam.
“Memang sangat terpencil dan rumah di situ hanya satu,” jelasnya.
Berdasarkan informasi, lanjut Helmy, lokasi perjudian sabung ayam itu milik anggota TNI yang menembak mati tiga anggota TNI. Meski begitu, dia masih mencari bukti kepemilikan tempat tersebut.
“Semua harus kita uji, harus kita kunci dengan alat bukti. Sehingga orang tidak bisa mengatakan asal-asalan, katanya, katanya,” tegas dia.
Kronologi Penembakan
Penggerebekan arena judi sabung dilakukan di Kampung Karang Manik, Negara Batin, Way Kanan, Lampung, Senin (17/3), sekitar pukul 16.50 WIB.
Saat penggerebekan dilakukan pihak kepolisian, terjadi baku tembak antara polisi dan pelaku di sekitar arena judi sabung ayam.
Akibat baku tembak itu, tiga anggota polisi dikabarkan tewas di tempat, di antaranya yakni Kapolsek Negara Batin Iptu Lusiyanto, Bripka Petrus, dan Bripka Ghalib.
Dua orang anggota TNI yang diduga menembaki tiga polisi sudah ditangkap. Keduanya telah dilakukan penahanan untuk memudahkan proses pemeriksaan.
Identitas kedua anggota TNI aktif itu adalah Dansubramil Negara Batin Peltu Lubis dan anggota Subramil Negara Batin Kopka Basarsyah.
Hasil Autopsi Jenazah 3 Polisi
Berdasarkan hasil autopsi oleh Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokkes) Polda Lampung, ditemukan lubang bekas peluru di dada kanan AKP (Anumerta) Lusiyanto dengan arah tembakan dari depan dan proyektil peluru ditemukan di rongga dada sebelah kiri.
Hasil autopsi dari Aipda (Anumerta) Petrus Apriyanto, terdapat lubang bekas peluru di mata sebelah kiri dengan arah tembakan dari depan. Adapun, proyektil peluru ditemukan di tempurung kepala.
Sementara itu, untuk hasil autopsi Briptu (Anumerta) M. Ghalib Surya Ganta, terdapat lubang bekas peluru di sisi kiri bibir menembus rongga mulut. Proyektil peluru ditemukan di tempurung kepala bagian belakang dan tenggorokan. (Med/ Red )
No comment