Presiden ke-7 RI Joko Widodo Berharap Danantara Dikelola secara Profesional


JAKARTA, GURINDAM.TV — Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) yang diluncurkan pemerintah harus dikelola secara hati-hati. Diperlukan sumber daya manusia yang mumpuni.

Jokowi yang juga menjabat sebagai Dewan Pengawas menilai niat membentuk Danantara sebagai langkah yang sangat baik.

“Soal Danantara ini hati-hati ya, tolong ditanyakan lebih detail kepada CEO pengelola. Kalau saya, saya ya melihat bahwa niat membentuk Danantara ini sangat baik, sangat baik. Entitas kekayaan negara disatukan. Aset-aset BUMN yang ada dikonsolidasikan untuk agar lebih produktif dan bermanfaat bagi pembangunan tanpa mengesampingkan dari sisi sisi bisnisnya. Saya melihat itu,” ujar Jokowi saat ditemui wartawan di Kelana Kopi, Solo, Rabu (27/2) petang.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menyebut pengelolaan dana serupa di sejumlah negara sukses dilakukan.

“Dan kalau kita lihat, memang banyak keberhasilan misalnya di Abu Dhabi, di Singapura, Malaysia. Saya kira kalau aset-aset yang ada bisa dikonsolidasikan dan lebih produktif, itu akan lebih bermanafaat bagi banget bagi rakyat,” katanya.

“Dan yang paling penting, pengelolanya memang jauh lebih baik apabila diserahkan kepada profesional profesional memiliki ekspert, memiliki jam terbang, memiliki track record yang baik di bidang ini,” tandasnya.

Menjawab kekhawatiran masyarakat terkait sosok sosok di balik Danantara seperti Burhanuddin Abdullah yang ditunjuk menjadi Ketua Tim Pakar dan Inisiator Danantara, Jokowi kembali menegaskan soal profesional.

“Oleh sebab itu saya sampaikan kan, pengelolaannya serahkan pada profesional profesional yang memiliki ekspert, yang memiliki jam terbang, yang memiliki track record yang baik dan itu aja dari saya,” pungkasnya.

Prabowo Suntik Dana ke Danantara

Presiden Prabowo Subianto mengungkap Rp300 triliun lebih dana hasil efisiensi yang disuntikkan ke Danantara bakal dikelola untuk membiayai 20 proyek strategis nasional.

Dana sebesar Rp300 triliun lebih itu atau sekitar 20 miliar dolar AS merupakan hasil penghematan dari pos-pos belanja yang rawan korupsi, tidak efisien, dan kurang tepat sasaran.

“Kini, dana tersebut akan dialokasikan untuk dikelola oleh Danantara Indonesia, diinvestasikan dalam 20 atau lebih proyek-proyek nasional sebagai bagian dari industrialisasi kita dan hilirisasi kita,” kata Prabowo saat acara peluncuran Danantara di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin.

Dalam kesempatan yang sama, Presiden menyebutkan beberapa proyek strategis nasional yang menerima investasi dari Danantara mencakup proyek-proyek hilirisasi nikel, bauksit, tembaga, kemudian pembangunan pusat data, pembangunan kecerdasan buatan, kilang minyak, dan pabrik petrokimia.

Dana investasi dari Danantara juga akan disalurkan ke proyek-proyek produksi pangan dan protein, akuakultur, dan proyek-proyek energi baru dan terbarukan.

“Inilah sektor-sektor yang akan menentukan masa depan kita, ketahanan kita, dan kemandirian bangsa kita,” tegas Presiden.

Prabowo, dalam pidato yang sama, yakin proyek-proyek yang dibiayai Danantara itu dapat menciptakan manfaat yang nyata untuk kesejahteraan dan kemakmuran rakyat.

“Proyek-proyek yang berdampak tinggi, yang akan menciptakan nilai tambah yang signifikan untuk bangsa kita, menciptakan manfaat nyata, lapangan kerja yang bermutu, dan kemakmuran yang berjangka panjang bagi masyarakat Indonesia,” papar Prabowo. ( Med/ Aul )

No comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *