Dema Pospera Kepri: Anggota DPRD Tarmizi Pemecah Belah Jelang Pelantikan Wabup Bintan


BINTAN, GURINDAM.TV — Ketua Dewan Mahasiswa Pospera Kepri, Wawandika, menanggapi pernyataan Tarmizi selaku Anggota DPRD Kabupaten Bintan pada waktu lalu yang menyerukan Wakil Bupati Kabupaten Bintan harus dari orang tempatan.

Sebelumnya, Tarmizi mengatakan hendaknya 25 Anggota DPRD Bintan memilih Wakil Bupati Bintan dari orang tempatan.

Ia beralibi apabila pemimpin di Bintan bukan dari orang tempatan, maka pemimpin itu tidak akan memikirkan nasib masyarakat yang dipimpinnya.

Tak hanya itu, Tarmizi menyebutkan anggota dewan yang memilih pemimpin di luar dari orang tempatan, telah menggadai masyarakat dan daerahnya.

Sontak saja hal itu menimbulkan reaksi keras di tengah masyarakat, salah satunya dari Ketua Dema Pospera Kepri, Wawandika yang juga merupakan putera tempatan asli Kabupaten Bintan.

Menurut Wawandika, ucapan Tarmizi tersebut tidak etis disampaikan di publik dikarenakan mengandung unsur SARA, apalagi ucapan itu disampaikan oleh anggota DPRD Kabupaten Bintan.

“Apa yang disampaikan Tarmizi itu berbahaya seperti pemikiran penjajah, ada upaya provokasi dan pengkotak-kotakan di tengah masyarakat untuk memecah belah bangsa dengan melemparkan isu pribumi dan non pribumi, ini isu SARA yang sering dipakai kolonial Belanda untuk memecah belah anak bangsa,” pungkas Wawan.

Wawanpun menepis pernyataan Tarmizi yang menyerukan pemimpin harus dari orang tempatan, ia beranggapan siapapun anak bangsa dalam wilayah NKRI yang memenuhi ketentuan berhak memilih dan dipilih.

“Konstitusi kita sudah menjamin hak setiap warga negaranya yang memenuhi ketentuan, tidak ada batasan dan larangan, pun sejak dari rahim kita tidak pernah memilih dilahirkan dari mana, dari suku dan agama apa, belum tentu semua pemimpin dari luar itu buruk dan tidak punya niatan membangun negerinya, main Tarmizi kurang jauh,” imbuh Wawan.

Wawandika selaku putera asli tempatan Bintanpun tidak menyoalkan siapapun Wakil Bupati Bintan terpilih.

“Kami sebagai putera asli Bintan tidak mempermasalahkan siapapun yang menjadi Wabup, asalkan dia dapat mengayomi kepentingan masyarakat, bukan kepentingan pribadi atau kelompoknya,” tegas Wawandika.

Diapun menyerukan agar masyarakat tidak memilih anggota DPRD yang memiliki pemikiran radikal memecah belah bangsa.

“Masyarakat sudah cerdas, jangan mau diprovokasi hanya karena kepentingan pribadinya, jangan memilih kembali pejabat yang mempunyai pemikiran radikal dan pemecah belah bangsa seperti Tarmizi, atau kita buka-bukaan saja siapa sebenarnya Tarmizi itu,” tutup Wawandika. ( Lis/ Red )

No comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *