JAKARTA, GURINDAM.TV — Masjid Midnight Sun di Inuvik, Kanada, menghadapi tantangan unik dalam menentukan waktu salat dan puasa Ramadan akibat fenomena matahari bersinar 24 jam.
Masjid Midnight Sun merupakan masjid paling utara di belahan Bumi bagian barat, atau tepatnya di Kota Inuvik, Kanada. Masjid ini dibangun oleh komunitas muslim kecil di kota tersebut.
( Lokasi yang berada di ujung dunia membuat masjid ini menghadapi tantangan unik dalam menentukan waktu salat dan puasa Ramadan. ©Cole Burston/AFP )
Lokasi yang berada di ujung dunia membuat masjid ini menghadapi tantangan unik dalam menentukan waktu salat dan puasa Ramadan. Pasalnya, Kota Inuvik tempat masjid ini berada mengalami fenomena Matahari bersinar selama 24 jam saat musim panas dan Matahari tak bersinar saat musim dingin.
Dengan situasi ekstrem tersebut, menentukan waktu salat dan puasa Ramadan di Masjid Midnight Sun menjadi kompleks. Metode tradisional yang bergantung pada siklus siang dan malam tidak dapat diterapkan di Inuvik.
Sebagai solusinya, para pemimpin dan jemaah Masjid Midnight Sun pun bersepakat untuk mengadopsi pendekatan yang mengacu pada waktu salat di Tanah Suci Mekkah, Arab Saudi. Langkah ini diambil agar jemaah masjid dapat menjalankan ibadah puasa dengan durasi yang konsisten setiap tahunnya.
Secara umum, waktu puasa di Inuvik dimulai sekitar pukul 5 pagi dan berakhir sekitar pukul 6.30 sore waktu setempat. Meskipun matahari masih bersinar pada saat itu, penyesuaian waktu ini dilakukan karena Mekkah berada 9 jam lebih cepat dari Inuvik, yang terletak di zona waktu North American Mountain Time.
Meski menghadapi tantangan geografis yang unik di Inuvik, umat Muslim di daerah ini telah menemukan solusi praktis untuk menentukan waktu salat dan puasa Ramadan. Dengan mengacu pada waktu salat di Mekkah dan menyesuaikannya dengan zona waktu setempat, mereka dapat menjalankan ibadah dengan lebih teratur, menunjukkan adaptasi dan komitmen umat Muslim dalam menjalankan ajaran agama di lingkungan yang berbeda. ( Med/ Red )
No comment