JAKARTA, GURINDAM.TV — Pekan ini, Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengejutkan dunia dengan pengumuman mengenai tarif baru yang akan dikenakan pada beberapa negara, termasuk mitra dagang utama seperti Uni Eropa, Tiongkok, dan India.
Selain itu, Trump juga memberlakukan tarif sebesar 32% untuk barang-barang yang diimpor dari Indonesia sebagai respons terhadap tarif tinggi yang diterapkan oleh negara tersebut.
Keputusan ini segera memicu gejolak di pasar keuangan global dan berpotensi memberikan dampak yang signifikan terhadap industri teknologi.
Laporan dari CNBC pada Sabtu (5/4) menyebutkan bahwa perusahaan-perusahaan teknologi besar seperti Amazon, Nvidia, dan Meta mengalami penurunan saham lebih dari tujuh persen, sementara Apple kehilangan lebih dari USD 300 miliar dari nilai pasar mereka. Sektor semikonduktor dan komputer pribadi, termasuk Micron, HP, dan Dell, juga mengalami kerugian yang cukup besar.
Para analis perdagangan dan pemimpin bisnis telah lama memperingatkan bahwa langkah tarif AS ini dapat memicu tindakan balasan dari kekuatan ekonomi global lainnya.
Sektor teknologi di AS menjadi sasaran utama dalam situasi ini. Menjelang pengumuman tarif impor Donald Trump, Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, menyatakan bahwa Eropa memiliki ‘banyak kartu’ yang bisa digunakan untuk membalas, termasuk menargetkan layanan digital yang berasal dari AS.
Juru bicara pemerintah Prancis juga menegaskan kesiapan mereka untuk menghadapi potensi perang dagang ini dan mempertimbangkan layanan digital AS sebagai bagian dari respons mereka.
Juru bicara tersebut secara spesifik menyebutkan lima perusahaan teknologi besar: Meta, Alphabet, Apple, Microsoft, dan Amazon. Selain itu, Menteri Ekonomi Jerman juga menunjukkan dukungannya terhadap rencana tersebut.
Harga iPhone dapat Meningkat hingga 40 Persen
Tarif baru yang diterapkan diperkirakan akan memberikan dampak besar terhadap rantai pasokan global, terutama bagi perusahaan teknologi yang sangat bergantung pada perdagangan bebas dengan mitra dagang di Amerika Serikat.
Sebagai contoh, Apple memproduksi sebagian besar perangkat iPhone-nya di Tiongkok, yang akan merasakan dampak signifikan akibat tarif yang diterapkan oleh Donald Trump. Beberapa analis memprediksi bahwa harga iPhone dapat meningkat hingga 40 persen.
Selain itu, raksasa e-commerce Amazon juga bergantung pada produk yang dijual oleh vendor pihak ketiga di Tiongkok, sehingga mereka juga akan terpengaruh oleh perubahan ini.
Pada hari Kamis lalu, Gedung Putih mengeluarkan klarifikasi bahwa semikonduktor tidak akan dikenakan tarif timbal balik, termasuk tarif 32 persen yang diterapkan Trump terhadap Taiwan, yang merupakan pusat produksi utama untuk chip.
Namun, seperti yang dilaporkan oleh New York Times, Taiwan tetap bersikap waspada terhadap situasi ini. Analis juga memperkirakan bahwa tarif dasar sebesar 10 persen yang diterapkan Trump untuk sebagian besar negara dapat berdampak negatif pada industri chip.
Selain itu, tarif ini berpotensi menghambat rencana ambisius dari OpenAI, Oracle, dan Softbank untuk mengembangkan pusat data besar yang diperlukan dalam mendukung pengembangan model kecerdasan buatan.
Beberapa waktu lalu, Trump memberikan sinyal bahwa ia berpotensi menurunkan tarif untuk Tiongkok, yang baru saja diumumkan sebesar 34 persen, jika negara tersebut setuju untuk menjual operasi TikTok di Amerika Serikat.
Pernyataan tersebut muncul menjelang batas waktu pelarangan TikTok pada 5 April 2025, di mana ByteDance harus memutuskan untuk menjual platform ini atau menghadapi larangan di AS.
Pemerintahan Donald Trump menyatakan bahwa mereka sedang berupaya mencapai kesepakatan sebelum tenggat waktu yang ditentukan.
Trump juga menyebutkan bahwa aplikasi tersebut dapat menghasilkan hingga setengah triliun dolar untuk AS, bahkan ia mengisyaratkan kemungkinan kepemilikan sebagian oleh dana kekayaan negara AS.
Di Amerika Serikat, pengumuman mengenai kebijakan tarif baru oleh Trump memberikan dampak yang cukup besar terhadap saham perusahaan-perusahaan teknologi besar. Contohnya, saham Apple mengalami penurunan lebih dari 6% setelah pengumuman tersebut.
Selain itu, perusahaan-perusahaan seperti Nvidia, Tesla, Alphabet, Amazon, Meta, dan Microsoft juga mencatatkan penurunan yang signifikan. Meskipun Trump memberikan pujian kepada beberapa perusahaan atas investasi mereka di Amerika Serikat, dampak negatif terhadap pasar saham secara keseluruhan tetap terasa.
Ini menunjukkan betapa besar pengaruh kebijakan tarif terhadap perekonomian global, terutama di sektor teknologi.
No comment