JAKARTA, GURINDAM.TV — Salah satu tanda datangnya hari kiamat adalah munculnya sebuah kaum bernama Yajuj Majuj. Namun, hingga saat ini umat Islam belum mendapat gambaran yang pasti mengenai seperti apa sosok Yajuj Majuj.
Kisah Yajuj Majuj sebenarnya sudah ada sejak zaman Nabi dan berkaitan dengan tokoh bernama Dzulkarnain. Menurut kisahnya, Dzulkarnain membuat tembok atau benteng besar untuk mengurung Yajuj dan Majuj.
Kelak ketika waktunya tiba, Yajuj Majuj akan menjebol tembok itu kemudian membuat kerusakan di muka bumi. Kemunculannya menjadi sebuah pertanda terjadinya kiamat besar.
Sosok Yajuj Majuj dalam Al-Qur’an
Di dalam Al-Qur’an kata Yajuj Majuj disebutkan dua kali. Yaitu pada surat Al-Kahfi ayat 94 dan surat Al-Anbiya ayat 96-97. Adapun bunyinya sebagai berikut:
1. Surat Al-Kahfi ayat 94
قَالُوْا يٰذَا الْقَرْنَيْنِ اِنَّ يَأْجُوْجَ وَمَأْجُوْجَ مُفْسِدُوْنَ فِى الْاَرْضِ فَهَلْ نَجْعَلُ لَكَ خَرْجًا عَلٰٓى اَنْ تَجْعَلَ بَيْنَنَا وَبَيْنَهُمْ سَدًّ
Artinya: Mereka berkata, “Wahai Zulkarnain! Sungguh, Ya’juj dan Ma’juj itu (makhluk yang) berbuat kerusakan di muka bumi. Maka bolehkah kami membayarmu imbalan agar engkau membuatkan dinding penghalang antara kami dan mereka?”
2. Surat Al-Anbiyaa ayat 96-97
حَتَّى إِذَا فُتِحَتْ يَأْجُوجُ وَمَأْجُوجُ وَهُمْ مِنْ كُلِّ حَدَبٍ يَنْسِلُونَ (٩٦) وَاقْتَرَبَ الْوَعْدُ الْحَقُّ فَإِذَا هِيَ شَاخِصَةٌ أَبْصَارُ الَّذِينَ كَفَرُوا يَا وَيْلَنَا قَدْ كُنَّا فِي غَفْلَةٍ مِنْ هَذَا بَلْ كُنَّا ظَالِمِينَ (٩٧)
Artinya: Hingga apabila (tembok) Ya’juj dan Ma’juj dibukakan dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi. Dan (apabila) janji yang benar telah dekat, maka tiba-tiba mata orang-orang yang kafir terbelalak. (Mereka berkata), “Alangkah celakanya kami! Kami benar-benar lengah tentang hal ini, bahkan kami benar-benar orang yang zalim.”
Yajuj Majuj Termasuk Keturunan Nabi Adam AS
Anggapan yang menyatakan Yajuj Majuj bukanlah dari keturunan manusia tidaklah benar. Mereka adalah manusia keturunan Nabi Adam AS, hanya saja memiliki sifat yang suka merusak.
Merujuk buku Kisah Gelap Yakjuj Makjuj oleh Iqra’ al-Firdaus, landasan yang dijadikan dasar bahwa Yajuj Majuj adalah manusia ialah hadis dari Abdullah bin Umar ra. Mengisahkan bahwa Rasulullah SAW bersabda sebagai berikut:
“Sesungguhnya Ya’juj dan Ma’juj berasal dari keturunan Adam. Jika mereka diutus kepada manusia, niscaya akan merusak kehidupan mereka, dan tidaklah salah seorang dari mereka mati kecuali meninggalkan seribu keturunan dari mereka atau lebih.” (HR. Tayalisi)
Dalam buku Huru Hara Hari Kiamat karya Ibnu Katsir, Yajuj Majuj adalah dua suku besar yang masih termasuk anak cucu Adam dan berasal dari keturunan Yafits, putra Nuh yang merupakan nenek moyang bangsa Turki. Mereka tidak hidup di alam gaib seperti para malaikat dan bangsa jin.
Karakteristik Yajuj Majuj
Merujuk pada buku Kisah Gelap Yajuj Makjuj, terdapat sebuah hadis yang menyebutkan bahwa Yajuj Majuj berkembang biak dengan cepat. Sehingga jumlah mereka menjadi sangat banyak. Dalam kitab Shahihain, terdapat riwayat yang menyatakan bahwa Nabi SAW bersabda:
“Allah SWT berfirman kepada Adam AS (di hari kiamat), ‘Keluarkanlah orang yang dikirimkan ke neraka.’ Adam AS bertanya, ‘Berapa orang yang dikirim ke neraka itu?’ Allah SWT berfirman, ‘Dari setiap 1.000 orang, dikeluarkan 999 orang.”
Rasulullah SAW bersabda, “Saat itu juga, tiba-tiba anak-anak menjadi beruban. Wanita yang hamil gugur kandungannya dan manusia berada dalam keadaan mabuk. Sebenarnya mereka tidak mabuk tetapi karena siksaan Allah SWT yang amat dahsyat.”
Ucapan Rasullah SAW itu ternyata membuat para shahabat pusing. Mereka pun bertanya, “Ya Rasulullah SAW, siapa yang dimaksud dengan seorang di antara 1000 itu?” Rasul menjawab, “Bergembiralah kamu karena di antara 1000 itu, kalian satu sedangkan dari Ya’juj dan Ma’juj seribu.” (HR Bukhari & Muslim)
Meski Yajuj Majuj adalah jenis manusia keturunan Adam, akan tetapi mereka memiliki sifat yang berbeda dari manusia pada umumnya. Ciri utama mereka adalah memiliki sikap yang merusak dan jumlah mereka sangat banyak, sehingga ketika mereka turun dari gunung seakan-akan seperti air terjun yang mengalir.
Selain itu, mereka juga tidak pandai dan tidak fasih berbicara. Bermata sipit, berhidung kecil, muka lebar seakan-akan seperti perisai, kulit berwarna merah, memiliki tubuh yang kuat, serta tidak ada manusia yang mampu menandingi atau memeranginya.
Dalam Tafsir Ibnu Katsir juga disebutkan bahwa Yajuj dan Majuj adalah kaum yang suka melakukan kerusakan. Mereka merusak tanaman, keturunan manusia dan suka merampok.
Wallahu’alam!
(detik.com/red )
No comment