BATAM, GURINDAM.TV — Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kepulauan Riau nomor urut 2, H Muhammad Rudi dan H Aunur Rafiq (Rudi-Rafiq/2R), ingin menang bermartabat.
Pernyataan ini menjadi oase di tengah kecamuk zaman yang semakin edan. Di saat dugaan kecurangan dinormalisasi, dan praktik dugaan makiavelisme politik, dipertontonkan secara terstruktur, sistematis dan massif.
Sedangkan bagi rakyat, pernyataan tersebut adalah harapan akan hadirnya pemimpin yang memiliki integritas atau kejujuran: Selalu berusaha melakukan tindakan yang benar, bahkan ketika tidak ada yang melihat.
Dahsyatnya lagi, pemimpin yang bermartabat akan menghargai orang lain tanpa melihat suku, ras, agama dan antar-golongan. Tak peduli besar, kecil, tua, muda, kaya dan miskin. Kata orang Prancis: égalité, & fraternité: kesetaraan, dan persaudaraan.
Itulah mengapa filsuf abad ke-18, Immanuel Kant, menempatkan martabat sebagai penghormatan terhadap kemanusiaan di pusat teori moral. Bagi Kant, martabat manusia (menschenwürde) adalah nilai tertinggi yang dimiliki semua manusia.
Bahkan, lanjutnya, martabat adalah sesuatu yang “di atas semua harga”. Sehingga siapapun tidak dapat menawarnya apalagi membelinya.
Martabat itu penting dijaga dan dimiliki, khususnya bagi pemimpin. Sebab, jika ada pemimpin yang menang dengan curang, maka saat berkuasa tak akan merasa punya kewajiban menjaga martabatnya.
Saat berbicara ia dusta, ketika berjanji ia ingkar, dan jika diberi amanat akan khianat. Jangankan cuma lisan, tertulis di MoU pun diingkari. Jangankan kepada rakyat, pasangan pun dikhianati.
Bagaimana menurut Anda? (Aul/ Adi )
No comment